SETELAH Islam tersebar sedemikian rupa meliputi timur dan barat,
Islam kembali redup, kejahatan berkembang, agama agung ini dan al-Qur’an
hilang, ilmu lenyap, dan Allah mencabut nyawa orang-orang yang dalam
jiwanya masih ada iman. Dengan demikian, tidak tersisa di bumi kecuali
makhluk-makhluk yang paling jahat, dan atas merekalah kiamat terjadi.
Ibn Majah dan al-Hakim menyampaikan dari Hudzaifah bin al-Yaman bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Islam dihapuskan seperti hilangnya warna baju, sampai tidak diketahui apa itu puasa, apa itu shalat, haji dan sedekah. Kitabullah dimusnahkan dalam satu malam sampai tidak tersisa satu ayat pun, dan yang tersisa adalah kakek-kakek dan nenek-nenek yang mengatakan, ‘Kami melihat orangtua kami mengatakan laa ilaaha illallah, maka kami pun mengatakannya’.”
Orang-orang yang tersisa ini tidak mengetahui Islam kecuali kalimat tauhid yang sudah hilang dan lenyap. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak terjadi kecuali atas orang-orang yang paling jahat.”
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menjelaskan kepada kita bagaimana orang-orang shaleh hilang di akhir zaman. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengirimkan angin dari Yaman, lebih lembut dari sutera. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang di hatinya terdapat iman walau sebesar atom.”
Dari Anas diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai di bumi Allah tidak disebut-sebut lagi ‘Allah’.”
Dalam Shahih Muslim disampaikan dari an-Nawwas bin Sam’an, “Saat mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirimkan angin yang sejuk, melewati bawah ketiak mereka, mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim, sehingga tinggallah orang-orang jahat yang bersuka ria seperti keledai. Pada merekalah kiamat terjadi.”
Bukhari meriwayatkan dengan sanad dari Mardas al-Aslami RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang shaleh akan hilang satu per satu, sehingga tinggallah orang-orang sampah seperti sampah gandum dan korma, dan Allah sama sekali tidak mempedulikan mereka.”
Di antara contoh terhapusnya Islam saat itu adalah terputusnya ibadah haji. Tidak ada lagi haji dan umrah. Dalam Musnad Abu Ya’la dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Sais RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai Mekkah tidak didatangi lagi untuk haji.”
Tidak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi setelah angin yang sejuk berhembus dan mencabut nyawa orang-orang shaleh. Sebelum itu, ibadah haji terus berlangsung. Dalam Shahih al-Bukahri diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Mesjid ini akan didatangi untuk haji dan umrah setelah keluarnya Ya’juz dan Ma’juz.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]
Ibn Majah dan al-Hakim menyampaikan dari Hudzaifah bin al-Yaman bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Islam dihapuskan seperti hilangnya warna baju, sampai tidak diketahui apa itu puasa, apa itu shalat, haji dan sedekah. Kitabullah dimusnahkan dalam satu malam sampai tidak tersisa satu ayat pun, dan yang tersisa adalah kakek-kakek dan nenek-nenek yang mengatakan, ‘Kami melihat orangtua kami mengatakan laa ilaaha illallah, maka kami pun mengatakannya’.”
Orang-orang yang tersisa ini tidak mengetahui Islam kecuali kalimat tauhid yang sudah hilang dan lenyap. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak terjadi kecuali atas orang-orang yang paling jahat.”
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menjelaskan kepada kita bagaimana orang-orang shaleh hilang di akhir zaman. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengirimkan angin dari Yaman, lebih lembut dari sutera. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang di hatinya terdapat iman walau sebesar atom.”
Dari Anas diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai di bumi Allah tidak disebut-sebut lagi ‘Allah’.”
Dalam Shahih Muslim disampaikan dari an-Nawwas bin Sam’an, “Saat mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirimkan angin yang sejuk, melewati bawah ketiak mereka, mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim, sehingga tinggallah orang-orang jahat yang bersuka ria seperti keledai. Pada merekalah kiamat terjadi.”
Bukhari meriwayatkan dengan sanad dari Mardas al-Aslami RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang shaleh akan hilang satu per satu, sehingga tinggallah orang-orang sampah seperti sampah gandum dan korma, dan Allah sama sekali tidak mempedulikan mereka.”
Di antara contoh terhapusnya Islam saat itu adalah terputusnya ibadah haji. Tidak ada lagi haji dan umrah. Dalam Musnad Abu Ya’la dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Sais RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai Mekkah tidak didatangi lagi untuk haji.”
Tidak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi setelah angin yang sejuk berhembus dan mencabut nyawa orang-orang shaleh. Sebelum itu, ibadah haji terus berlangsung. Dalam Shahih al-Bukahri diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Mesjid ini akan didatangi untuk haji dan umrah setelah keluarnya Ya’juz dan Ma’juz.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar